Senin, 25 November 2013

pengertian masyarakat madani


Pengertian Masyarakat Madani


Masyarakat Madani Dan Ciri-Cirinya


Untuk memahami pengertian masyarakat madani atau civil society terlebih dahulu harus dibangun paradigma bahwa konsep masyarakat madani terwujud melalui proses historik. Pada masa Aristoteles (384-322 SM) civil society dipahami sebagai sistem kenegaraan dengan menggunakan istilah koinonia politike yaitu sebuah komunitas politik tempat warga dapat terlibat langsung dalam berbagai percaturan ekonomi, politik dan pengambilan keputusan. Istilah tersebut diorientasikan untuk menggambarkan sebuah masyarakat politis dan etis dimana warga negara di dalamnya berkedudukan sama di depan hukum.Dalam perkembangannya, konsep masyarakat madani atau civil society diikuti oleh Cicero (106-43 SM) dengan istilah societies civilis, Thomas Hobbes (1588-1679 M) dan John Locke

 (1632-1704 M) dan sebagainya.

Pengertian Masyarakat MadaniSebelum dikemukakan pengertian masyarakat madani, terlebih dahulu perlu diperhatikan berbagai pendapat beberapa ahli yang memberikan konsep tentang masyarakat madani. Adapun beberapa pendapat tersebut sebagai berikut:
  1. Zbigniew Rau, dengan latar belakang kajiannya pada kawasan Eropa Timur dan Uni Soviet. Masyarakat madani atau civil society adalah sebuah masyarakat yang bebas dari pengaruh keluarga dan kekuasaan negara yang diekspresikan dalam gambara ciri-cirinya yaitu individualisme, pasar (market) dan pluralisme.
  1. Han Sung Joa dengan latar belakang kasus Korsel. Masyarakat madani atau civil society adalah sebuah kerangka hukum yang melindungi dan menjamin hak-hak dasar individu, perkumpulan sukarela yang terbebas dari negara, suatu ruang publik yang mampu mengartikulasikan isu-isu politik, gerakan warga negara yang mampu mengendalikan diri dan independen, yang secara bersama-sama mengakui norma-norma dan budaya yang menjadi identitas dan solidaritas yang terbentuk.
  1.  Kim Sunhyuk, latar belakang kajiannya pada kasus Korea Selatan. Masyarakat madani atau civil society adalah organisasi-organisasi kemasyarakatan yang relatif memposisikan secara otonom dari pengaruh  dan kekuasaan negara dengan mensyaratkan adanya ruang publik (public sphere) untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan tertentu.
Dari ketiga pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa civil society adalah sebuah kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri dihadapan penguasa dan negara, memiliki ruang publik (public sphere) dalam mengemukakan pendapat, adanya lembaga-lembaga yang mandiri yang dapat menyalurkan aspirasi dan kepentingan publik.                                                                                                                    Dalam perkembangannya, di Indonesia term civil society mengalami pernerjemahan antara lain:Pertama, Masyarakat Madani. Konsep ini digulirkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam ceramahnya pada Simposium Nasional dalam rangka Forum Ilmiah Festifal Istiqlal 26 September 1995 di Jakarta. Menurutnya, masyarakat madani adalah kelompok masyarakat yang memiliki peradaban maju. Terjemahan makna ini diikuti cendekiawan Indonesia seperti Nurcholis majid, M.Dawam Rahardja, Azyumardi Azra dan sebagainya. Masyarakat madani (civil society) adalah sebuah tatanan komunitas masyarakat yang mengedepankan toleransi, demokrasi dan berkeadaban serta menghargai akan adanya pluralisme (kemajemukan).Kedua. Masyarakat Sipil. Istilah ini dikemukakan Mansour Fakih untuk menyebutkan prasyarat masyarakat dan negara dalam rangka proses penciptaan dunia secara mendasar baru dan lebih baik.Ketiga, Masyarakat Kewargaan. Konsep ini digulirkan M.Ryas Rasyid yang menyatakan bahwa masyarakat kewargaan merupakan respon dari keinginan untuk menciptakan warga negara sebagai bagian integral negara yang mempunyai andil dalam setiap perkembangan dan kemajuan negara (state).Keempat, Civil Society. Konsep ini digulirkan M.AS. Hikam yang menyatakan civil society adalah nilai-nilai kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan antara lain: kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan (self-generating) dan keswadayaan (self-supporting), kemandirian tinggi berhadapan dengan negara dan keterkaitan dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya.Dengan mencermati beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat madani atau civil society adalah sebuah tatanan komunitas masyarakat yang mengedepankan toleransi, demokrasi dan berkeadaban serta menghargai akan adanya pluralisme (kemajemukan).Ciri-ciri Masyarakat Madani antara lain:
a.      adanya ruang publik yang bebas (free public sphere)
Yang dimaksud dengan ruang publik yang bebas (free public sphere) adalah adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam mengemukakan pendapat
b.      adanya demokrasiMaksudnya adalah bahwa masyarakat dapat berlaku santun dalam pola hubungan interaksi dengan masyarakat sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan suku, ras dan agama.c.      adanya toleransiMaksudnya adalah sikap saling menghargai dan menghormati aktivitas yang dilakukan oleh orang lain.d.     adanya kemajemukan (pluralisme) dalam masyarakat
Maksudnya adalah sikap pertalian sejati kebhinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban.e.      adanya keadilan sosial (social justice)
Maksudnya adalah konsep yang diorientasikan untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan.Pilar-pilar Penegak Masyarakat Madani antara lain:Lima pilar penegak masyarakat madani antara lain:a.       adanya lembaga swadaya masyarakat,
Yang dimaksud dengan lembaga swadaya masyarakat adalah lembaga yang didirikan secara sukarela oleh masyarakat dalam bidang-bidang kehidupan tertentu, misalnya: pendidikan, politik, hukum dan sebagainya dalam rangka memberikan fungsi kontrol atau masukan kepada pemerintah agar dapat melaksanakan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) clean governmentb.      adanya perguruan tinggi,
Yang dimaksud dengan perguruan tinggi adalah lembaga yang diharapkan memberikan fungsi kontrol atau masukan kepada pemerintah melalui mahasiswa-mahasiswanya sebagai bentuk moral force atau dukungan moral kepada pemerintah agar dapat melaksanakan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance)c.       adanya pers,
Yang dimaksud dengan pers adalah lembaga yang diorientasikan sebagai alat komunikasi politik oleh masyarakat dalam rangka memberikan fungsi kontrol atau masukan kepada pemerintah agar dapat melaksanakan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance)d.      adanya supremasi hukum, dan
Yang dimaksud dengan supremasi hukum adalah menempatkan hukum sebagai kekuasaan yang tertinggi sedemikian rupa sehingga pemerintah dapat melaksanakan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance)e.       adanya partai politik
Yang dimaksud dengan partai politik adalah lembaga politik yang didirikan secara sukarela oleh masyarakat dalam rangka memberikan fungsi kontrol atau masukan kepada pemerintah agar dapat melaksanakan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance)
Proses Menuju Masyarakat Madani Ala IndonesiaDalam rangka mewujudkan masyarakat madani ala Indonesia diperlukan proses yang tidak mudah. Oleh karena itu, diperlukan beberapa upaya yang harus dilakukan diantaranya dengan memberikan penyadaran dan pendidikan politik yang optimal kepada setiap penyelenggara negara maupun warga negara. Selain itu, juga perlu diperhatikan kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dan upaya mengatasi kendala-kendala tersebut.Kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madaniKendala-kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani antara lain:a.       masih adanya sikap mental penyelenggara negara yang mengedepankan budaya paternalistik,
b.      penggusuran tanah rakyat secara paksa, dan
c.       sikap mental warganegara yang acuh tak acuh dengan kebijakan pembangunan dan sebagainya.
Upaya mengatasi kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani ala IndonesiaUpaya mengatasi kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani ala Indonesia antara lain:a.       dengan mengedepankan integrasi nasional,
Strategi ini berpandangan bahwa sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang kuat.b.      adanya reformasi sistem politik demokrasi, dan
Strategi ini berpandangan bahwa untuk membangun demokrasi tidak usah menunggu rampungnya tahap pembangunan ekonomic.       membangun masyarakat madani sebagai basis yang kuat kearah demokratisasi
Strategi ini muncul akibat kekecewaan terhadap realisasi dari strategi pertama dan kedua.


x

contoh soal akuntansi

Pertanyaan:
Saldo Kas Michael Company menurut buku besar pada 30 November 2006 adalah Rp20.502.000,(P+)-. Rekening koran dari Bank National menunjukkan saldo Rp22.190.000,-.(B+) Pemeriksaan menunjukkan: - Setoran sebesar Rp3.680.000,- tanggal 30 Nov.2006 belum tampak pada rekening Koran (B-) - Cek-cek yang ditulis bulan November tetapi belum dibebankan ke rekening koran November  adalah:      1) Cek 7332 Rp 150.000,- (B-)      2) Cek 7348 Rp4.820.000,- (B-)      3) Cek 7349 Rp 31.000,- (B-) - Michael Company belum mencatat bunga Rp 600.000,- yang ditagih bank atas obligasi AN Company. (P+) - Beban jasa bank sebesar Rp 18.000,- belum dicatat pada buku Michael (P-) - Cek sebesar Rp 220.000,- ditandai NSF(not sufficient fund) oleh bank (p-) - Michael Company mencatat bahwa cek dengan nomor 7322 sebesar Rp 131.000,- yang ditulis bulan November untuk pembayaran sebuah hutang dagang, dicatat secara tidak benar dalam bukunya sebesar Rp 311.000,- (p+) - Cek untuk Mike Company sejumlah Rp 175.000,- dibebankan tidak benar pada rekening koran Michael Company. (b+) Buat rekonsiliasi bank dan jurnal yang dibutuhkan oleh Michael Company.